Negara maju seperti Korea Selatan sedang dihadapkan pada krisis, yang percaya atau tidak percaya, disebabkan oleh teknologi itu sendiri. Kita tidak sedang membicarakan krisis yang berkaitan dengan bidang ekonomi atau politik, namun lebih kepada penyakit yang menjangkiti hampir semua manusia modern di dunia saat ini, yakni kecanduan. Dengan tren gaming yang begitu kuat di sana dan semakin banyaknya anak-anak yang tidak dapat lepas darinya, pemerintah Korea Selatan akhirnya memutuskan untuk melakukan intervensi. Semua demi menyelamatkan generasi mudanya.
Pemerintah Korea Selatan menyediakan sebuah kamp pelatihan dengan basis sistem yang menyerupai militer untuk melatih anak-anak yang kecanduan game. Yang membuatnya lebih menakutkan? Kamp ini terbuka untuk siapa saja. Orang tua yang merasa anaknya tidak dapat melepaskan dirinya dari game dapat mengirim anaknya ke kamp ini untuk dilatih. Ketika saya mengatakan dilatih, maksud saya benar-benar dilatih.
Di dalam kamp ini, setiap anak yang tergabung di dalamnya harus menghadapi rangkaian latihan fisik dan mental yang cukup “terkesan” kejam untuk anak-anak. Dari menghadapi kondisi cuaca ekstrim, latihan fisik yang tak pernah usai, hingga pembatasan penggunaan teknologi di dalamnya. Kampi ini seringkali menampung anak-anak yang memang sudah berada pada tingkat adiksi game yang akut, dengan gejala tingkah laku yang memang mengkhawatirkan. Beberapa di antara mereka tidak lagi ingin bersekolah, mendapatkan nilai yang sangat buruk, hingga tidak memiliki motivasi hidup yang lain selain video game itu sendiri. Dengan latihan keras, pemerintah berharap agar anak-anak ini akan lebih menghormati dirinya sendiri dan mulai mengejar mimpi yang lebih kreatif. Dengan kata lain : Menyembuhkan kecanduan game.
Jika Anda melihat foto-foto yang dirilis, Anda pasti akan merasa cukup kasihan dengan anak-anak ini. Anda akan mulai mempertimbangkan berbagai dampak psikologis yang mungkin saja dihadapi oleh anak-anak ini. Namun jika Anda melihatnya dari kacamata orang tua, tindakan seperti ini sepertinya memang dibutuhkan. Bagaimana menurut Anda?
Selasa, 13 September 2011
0 komentar: