Berawal dari ngobrol ringan tentang lokasi landscape yang menarik di daerah Malang yang bisa ditempuh dengan mudah tiba-tiba teman saya yang bernama Dani mengusulkan jembatan yang tidak jauh dari lokasi tempat tinggalnya di daerah bululawang. Gayung pun bersambut, bareng beberapa rekan se jurusan kami pun menyatroni lokasi pada sore hari.
Jembatan ini menurut teman saya merupakan peninggalan jaman penjajahan Belanda. Sesuatu unik dari jembatan ini adalah ternyata fungsinya sebagai jembatan aliran sungai buatan bukan sebagai jembatan yang memang khusus dibangun untuk manusia. di sisi kiri dan kanan jemban ini disediakan jalan setapak yang bisa dilalui manusia namun hanya satu sisi yang diberi pegangan jadi kalau mau nyeberang di sisi satunya yaaa sama dengan adu nyali hehehe… walaupun sudah diberi pegangan namun karena memang jalannya setapak pengguna jembatan ini kudu hati-hati dalam berjalan, namun lebih gilanya lagi ternyata warga lokal bisa mengemudikan sepeda di jalan yang sempit ini
Fakta unik selanjutnya adalah ketika saya turun dan melihat bangunan dari bawah ternyata penyangga atau mungkin lebih tepatnya disebut pondasi (sekali lagi kalau tidak salah, saya bukan ahli bangunan) bangunan ini dibangun menggunakan Batu Bata bukan menggunakan Batu Kali seperti lazimnya bangunan yang memang dirancang untuk jangka waktu yang lama.
Lokasi jembatan ini sendiri berada sekitar 200 meter sebelah Tenggara (kalau ga salah) dari Masjid Sabilit Taqwa Bululawang yang berwarna hijau.
Sumber:http://danubudi.web.id
Senin, 08 November 2010
0 komentar: