Sabtu, 30 Oktober 2010

Akhir bulan April kemaren, tepatnya tanggal 23 April Ubuntu telah merelease varian terbarunya versi 9.04 yang diberi kode Jaunty Jackalope. Denger-denger sih release terbaru ini digadang-gadang banyak sekali perbaikan bug dari release sebelumnya (Ubuntu 8.10 Interpid Ibex), dan lebih cepat!
Ubuntu 9.04 memiliki beberapa official varian, ubuntu, kubuntu, xubuntu, edubuntu dan gobuntu. Release yang saya download dan akan saya bahas proses instalasinya adalah Ubuntu 9.04 i386 Desktop Edition. Image CD Ubuntu saya unduh dari server BOS FKIP UNS
System Requirements
Menurut dokumentasi, system Anda harus memiliki minimal :
  1. 64 Mb RAM dan disarankan 256Mb. Hardisk 1 Gb. Untuk system terminal tanpa desktop
  2. 64 Mb RAM dan disarankan 512Mb. Hardisk 5 Gb. Untuk system GUI/desktop
Saya sendiri menggunakan laptop Compaq Presario V3837TU berprocessor Intel DualCore 1.73GHz RAM 2Gb dan free harddisk 10Gb dengan aplikasi yang lengkap, game, office, grafis, dan lain-lain.
Pada proses instalasi ini, saya akan menginstal Ubuntu pada komputer yang sebelumnya telah terinstal sistem operasi Windows XP. Setelah semua proses selesai nantinya akan ada dua sistem operasi (dual OS) yang terinstal di laptop saya.
Proses Instalasi
File yang Anda download berekstensi .iso yang artinya bisa langsung Anda burning ke dalam sebuah CD kosong. Anda bisa menggunakan softwere burning apapun yang Anda sukai.
1. Booting dari CD-ROM
Jika PC anda sudah diset untuk boot ke CD-ROM, Anda bisa menunggu sampai layar pilihan boot ubuntu muncul. Jika belum, atur pengaturan BIOS untuk boot lewat CD/DVD ROM Anda. Kemudian masukkan CD/DVD Ubuntu yang telah Anda burning. Pada layar menu booting ubuntu, Anda akan diberi beberapa pilihan:
  1. Try Ubuntu : untuk mencoba system live
  2. Install Ubuntu : untuk menginstall ubuntu
  3. Check disk : untuk mengecek CD
  4. Test memory : untuk mengetest RAM
  5. Boot from : untuk mem-boot OS di harddisk
pilih saja Install Ubuntu, setelah memilih Install Ubuntu Anda akan dibawa ke layar pesan booting
2. memilih Bahasa
Bahasa ini juga akan menjadi bahasa default sistem Anda (jangan khawatir, Anda bisa memilih bahasa baru nanti melalui menu System > Administration > Language Support). Di sini, karena lebih familiar dan nyaman menggunakan bahasa Inggris, saya memilih bahasa Inggris. Untuk memilih bahasa selain bahasa Inggris, anda bisa melakukan klik scroll di tab daftar bahasa di sebelah kiri.
Jika ingin membatalkan proses instalasi, tekan tombol Quit. Untuk melanjutkan tekan tombol Forward.
3. Memilih lokasi dan time zone
Kita bisa memilih pada kolom Selected City, atau lebih mudah, cari saja titik lokasi pada peta dunia yang ada. Anda harus memilih lokasi dan zona waktu sesuai lokasi dan zona waktu Anda saat ini. Hal ini penting karena beberapa setting akan otomatis mengikuti lokasi Anda, seperti lokasi server repository terdekat dengan lokasi Anda saat ini. Menggunakan server yang lebih dekat tentu akan menghemat bandwith dan mempercepat waktu downloadnya.
Saya memilih Asia pada bagian Region dan Jakarta pada bagian City. Sesudah itu, klik “Forward”
4. Memilih layout keyboard
Anda akan diminta untuk memilih layout keyboard yang sesuai dengan Anda. Biasanya, kita menggunakan keyboard standar USA. Jika PC/Laptop Anda menggunakan keyboard jenis lain, Anda bisa memilih dari daftar yang tersedia. Jika anda tidak tahu, Anda bisa melakukan test dengan mengetik di field yang tersedia di kiri bawah.
5. Mempartisi harddisk
Pilih partisi yang ingin dipakai untuk tempat kita menginstal ubuntu. Karena saya merencanakan untuk dual OS maka pilihlah Specify Partitions Manual (Advanced). Klik forward, setelah memilih opsi ini.
Klik pada bagian yang kosong, pilih New Partition untuk membuat partisi baru, pilih partisi jenis Primary, dan menggunakan filesystem Ext4. Idealnya, Ubuntu diinstall dengan susunan partisi :
  1. Partisi root (/) – disarankan minimal 5 Gb
  2. Partisi swap, umumnya 2x nilai RAM Anda, jika RAM Anda 1Gb. Partisi swap sebaiknya 2Gb.
  3. Partisi home (/home), sebaiknya sisa/bagian terbesar
Akan tetapi saya tidak menggunakan aturan diatas, saya menuunakan seluruh free size (10Gb) untuk partisi root, karena spesifikasi laptop yang saya gunakan sudah lebih dari cukup untuk menjalankan ubuntu.
6. Membuat User
Masukkan nama Anda, nama untuk login (otomatis menyesuaikan nama depan Anda, tapi masih bisa diubah), password untuk login, dan nama komputer sebagai identitas dalam network/jaringan. Jika kita ingin langsung masuk ke desktop setiap kali menyalakan komputer (tanpa proses memasukkan nama dan password setiap login), klik saja kotak Log in automatically. Setelah itu, klik “Forward”.
7. Migrasi dokumen dan setting
Ubuntu memiliki fitur yang tidak dimiliki distro atau OS lain, migrasi dokumen dan setting lintas OS. Disini Anda bisa memilih untuk tidak melakukan impor sama sekali, atau mengimpor setting dan file tertentu saja. Saya memilih untuk tidak melakukan impor sama sekali. Lanjutkan dengan menekan tombol “Forward”.
8. Summary
Sebelum melakukan tahap instalasi yang sesungguhnya, Anda akan diminta melihat summary, ikhtisar keseluruhan setting sebelum menginstall. Pada saat ini, Anda juga bisa memilih untuk membatalkan instalasi, dengan menekan tombol Quit. Saat ini juga, Anda bisa memilih dimanakah Anda akan menginstall Grub (Boot Manager) atau malah tidak menginstall grub sama sekali (tetapi tidak saya sarankan untuk melakukannya).
9. Installasi
Anda tidak melakukan apapun begitu Anda menekan tombol Install. Yang bisa Anda lakukan adalah menonton proses instalasi berjalan kira-kira 20-30 menit, tergantung kekuatan PC Anda. Setelah semua proses selesai, klik Restart Now, dan ….
Selamat datang di dunia Ubuntu!

0 komentar:

Tentang Kami ...

Foto saya
Bogor, Yogyakarta, Indonesia
Pendiem, cuek, kuper, tp asik kok, seneng baca sesuatu yang menarik mata & hati, seneng berkelana juga.. Dalam hidup, jika kamu takut sesuatu.. maka kamu tidak akan melihat apapun

Popular Posts

Pengikut

PRIMAFVA. Diberdayakan oleh Blogger.